- Punya model kesuksesan. Pilih beberapa orang yang Anda anggap sukses, baik yang masih hidup ataupun yang sudah jadi legenda. Proses belajar cepat adalah pertama-tama imitasi (meniru). Bertindak dan berpikirlah seperti mereka. Setelah proses imiasi, masuk ke improvisasi, lalu inovasi dan invensi. Pada gilirannya Anda akan punya gaya sendiri yang otentik.
- Tanamkan pikiran positif dan pusatkan pikiran hanya pada hal-hal yang membangun. Dengan demikian Anda akan memancarkan sikap yang baik, dan tidak ragu-ragu untuk menceritakan tujuan atau visi Anda.
- Perlakukan setiap orang yang Anda jumpai dalam hidup iini sebagai orang yang paling penting di dunia. Sikap penghormatan yang Anda berikan akan memantul balik pada aura Anda. Usahakan supaya semua orang yang Anda temui merasa dibutuhkan, diperlukan dan dihargai.
- Berusaha untuk melihat hal-hal yang terbaik dalam diri tiap orang. Selalu carilah yang terbaik dari setiap gagasan yang muncul.
- Jangan buang waktu untuk soal sepele. Dalam manajemen waktu, hal sepele adalah soal-soal yang destruktif terhadap pencapaian visi dan yang merusak hubungan (relasi) dengn orang-orang yang memegang peran penting dalam gambaran visi.
- Kembangkan dalam diri kita mental untuk memberi. Tak ada seorang pun yang akan menolak Anda, jika yang akan Anda berikan dan lakukan bakal membantu memecahkan masalah yang mereka hadapi.
Sabtu, 16 Februari 2008
SUKSES BERKAT SIKAP POSITIF
Jumat, 15 Februari 2008
10 JURUS PENDONGKRAK BISNIS
Setiap orang dengan metode trial and error, cepat atau lambat pastilah bisa mengoperasikan sebuah peralatan, semisal mengoperasikan alat elektronik baru. Namun dengan adanya buku manual atau petunjuk pengoperasionalan pastilah jauh lebih membantu ketimbang orang tersebut coba-coba. Dengan upaya yang sama, seseorang yang bekerja dengan tuntunan akan jauh lebih berhasil daripada yang bekerja secara asal-asalan. Teknik-teknik untuk mencapai tujuan secara efisien inilah barangkali yang disebut sebagai sebuah jurus (orang lain bisa jadi berbeda definisi)
Kehidupan dunia bisnis pun juga tidak berbeda jauh dengan bidang kehidupan lainnya (karena pada kenyataan bisnis memang merupakan bagian dari kehidupan yang lebih luas). Kemajuan zaman juga selalu dibarengi dengan adanya tuntutan. Paradigma berbisnis cara lama pun sudah tidak mampu lagi mewadahi apalagi mengatasi tuntutan. Perlu jurus-jurus baru tertentu agar langkah-langkah yang dilakukan pengusaha untuk mencapai tujuan berjalan efisien, baik ditinjau dari sisi dana maupun tenaga yang dikeluarkan.
Begitu pentingnya jurus, seperti buku petunjuk manual pengoperasian, kami merasa perlu untuk bagikan kepada Anda. Sepuluh jurus yang kami pilih telah teruji menjadi amunisi bagi melambungnya kinerja beberapa pengusaha atau perusahaan.
Jurus Pertama :
Optimalkan Otak Kanan
Jangan Anda berlaku salah dengan mengatakan bahwa otak kiri tidak penting. Tetapi Anda juga harus segera menyadari kehidupan ekonomi global tengah dikendalikan oleh orang-orang bertipe otak kanan. Kehidupan ekonomi dunia memang berhutang besar kepada orang-orang yang kemampuan otak kirinya hebat, yakni para “pekerja pengetahuan”
Namun kata Daniel H Pink pengarang A Whole New Mind, di dunia barat dan global pekerjaan orang-orang berotak kiri saat ini dengan mudah digantikan. Pekerjaan akunting di sebuah perusahaan, yang dulunya ditangani oleh beberapa orang pegawai, kini cukup dikerjakan oleh satu orang dengan bantuan software keuangan. Bahkan pekerjaan pembuatan software itu sendiri sekarang dilakukan oleh sebuah software, tanpa banyak campur tangan ahli-ahli computer berotak kiri.
Dalam kehidupan kita di sini (
Dalam bisnis keterlibatan otak kanan jauh memberikan kontribusi ketimbang otak kiri. Kreatifias, inovasi, terobosan-terobosan bisnis melibatkan kemampuan otak kanan daripada otak kiri.
Mengapa Airplane memilih street fashion dalam mendesain produk sehingga laku di pasaran dalam dan luar negeri? Mengapa Nasi Uduk Gondangdia perlu membungkus nasi uduknya dengan daun pisang dan kenapa harus berbentuk kerucut sehingga pelanggannyla rela berjubel antre untuk dilayani? Tanyakanlah kepada otak kanan para pencetusnya.
Jurus Kedua:
Galilah Potensi Yang Selama Ini Diremehkan
Namanya potensi dengan sendirinya mengandung arti bahwa sesuatu itu telah ada, dan tidak perlu diciptakan. Cuma, sesuatu itu masih dibiarkan “merana” dan belum digali apalagi dipoles.
Pengalaman Nasi Uduk Gondangdia bisa dijadikan contoh. Halaman ruko wartel dan money changer-nya dibiarkan “merana” bertahun tahun dan hanya dimanfaatkan sebagai lahan parkir. Itu pun yang memanfaatkan orang lain. Untunglah Jasmine, Jusriel Kamil, Wita dan Lisa, cepat menyadari nilai potensi lahan kosong strategis yang terletak di pinggir jalan raya ini. Setelah disulap menjadi gerai outdoor nasi uduk, lahan yang tadinya merana ini bisa menjadi pundi-pundi uang keempat keluarga tersebut. Betapa tidak, dalam sebulan Nasi Uduk Gondangdia membukukan omset Rp 270 juta. Dalam perkembangannya, bisnis nasi uduk justru jauh lebih prospektif sehingga bisnis wartel harus mengalah.
Airplane juga jeli melihat potensi. Keberadaan sejumlah pelajar
Jurus Ketiga :
Berdamai dengan
Dalam tingkatan tertentu competitor memang bisa menggerus pendapatan. Itu sisi negatifnya kehadiran competitor. Namun pada sisi lain competitor merupakan pemicu bagi pengusaha untuk berlaku efisien, inovatif dan kreatif. Sebab, pengusaha yang puas dalam posisinya terkini akan tergilas oleh kemajuan competitor. Juga, untuk produk-produk yang memerlukan edukasi kepada konsumen, berapa dana yang diperlukan oleh seorang pengusaha untuk mkengedukasi konsumen. Dengan banyaknya kkompetitor, yang tentu saja juga akan mkempromosikan produknya masing-masing, membuat edukasi akan jauh lebih cepat berhasil.
Dalam kasus melejitnya popularitas bisnis bunga anthurium, bagaimana orang bisa menghargai selembar daun dengan uang jutaan rupiah jika konsuen tidak teredukasi. Dan betapa capek dan menguras dana jika seorang pengusaha tanaman hias anthurium melakukan edukasi sendirian.
Jurus ini juga secara jitu diterapkan oleh Herman Kosasih, bos toko onderdil jaringan Laris Jaya Motor (LJM). Satu syarat bagi calon pembeli lisensi adalah memiliki lokasi yang dalam radius tiga kilometer terdapat 50 bengkel sepeda motor. Hemat Ayung, demikian ia akrab disapa, keberadaan para competitor ini bisa disinergikan, terutama sekali karena LJM maupun pembeli lisensinya memiliki layanan bubut reparasi. Tidak semua bengkel mau dan mamlpu berinvestasi membeli mesin bubut yang harganya lumayan tinggi. Dengan demikian, para competitor merupakan pintu masuk bagi pelanggan layanan bubut reparasi LJM.
Berkumpulnya para competitor di suatu wilayah tertentu, misalnya untuk onderdil motor di Jalan Raya Bogor atau Kebun Jeruk, tentu menjadi magnet tersendiri bagi pelanggan. Benak konsumen akan bekerja bahwa di mana tingkat persaingan tinggi maka harga yang akan ditawarkan pastilah kompetitif. Dimana sejumlah competitor berdagang di tempat yang sama, mereka pastilah akan berlomba-lomba untuk memperlengkap dagangannya. Jadi tidak ada istilah konsumen pulang dengan tangan hampa, apa pun yang dicari pastilah ada.
Jurus Keempat:
Jadilah Landak, Jangan Jadi Rubah
Manusia (pengusaha) memang multi talenta. Howard Garner, psikolog Harvard menyebut manusia memiliki delapan kecerdasan. Pengusaha (perusahaan) juga mempunyai probabalitas sukses untuk banyak jenis bisnis. Namun tak bisa dipungkiri, secara alamiah orang hanya akan mencapai kemampuan optimal untuk satu atau dua kecerdasan saja. Kecil kemungkinannya, ia mampu mengembangkan delapan kecerdasan dengan sama baiknya. Karena secara alamiah pengusaha ataupun perusahaan kemampuannya seperti ini, maka akan lebih baik ia menjadi landak daripada menjadi rubah. Artinya, tahu banyak tentang satu hal lebih baik daripada tahu sedikit tentang banyak hal. Singkatnya pengusaha (apa lagi yang tidak mempunyai dana untuk menggaji orang-orang hebat dan melakukan ekspansi) harus focus ke dalam satu jenis dan menjadi yang terbaik di bisnis tersebut. Kita sering melihat perusahaan yang uangnya tidak berseri dan sukses dalam suatu bisnis mengalami kegagalan ketika memasuki bisnis yang lain. Ekspansi suatu perusahaan biasanya masih terkait dengan bisnis intinya, di antaranya membuat variasi produk, bukan nyelonong ke jenis bisnis lain.
Contoh lainnya, adalah Baba Rafi
Jurus Kelima:
Titik Terlemah Tumpuan Terkuat
Ketika kita berada di titik terendah, kemana pun kita bergerak pasti ke titik yang lebih tinggi. Kuncinya : kita mau bergerak tidak hanya berdiam di titik terendah. Sebaliknya, ketika kita berada di titik tertinggi ke mana pun bergerak akan menuju titik yang rendah. Ini pernah dirasakan oleh hampir semua pebisnis. Namun hampir-hampir tidak pernah diungkapkan bahwa titik terlemah adalah tumpuan terkuat. Banyak pengusaha kita yang sukses justru dari kondisi kepepet ( titik nadir). Misalnya, kalah bersaing untuk bekerja di sector formal akhirnya kepepet mendirikan usaha sendiri. Titik terlemah merupakan tumpuan terkuat juga bisa digunakan untuk menggambarkan pengusaha yang jatuh bangkrut namun tetap gigih berusaha hingga akhirnya menggapai sukses. Pandu Logistics yang didirikan oleh Dr Mohammad Bhakty Kasry dan beberapa rekannya, sebagai misal. Pandu Logistics sempat limbung pada tahun awal usahanya. Bahkan rekan-rekan Bhakty akhirnya mengundurkan diri. Tetapi Bhakty tidak menyerah dan terus menggenjot kinerja Pandu Logistics, sehingga akhirnya perusahaan berkembang dan beranak pinak menjadi beberapa perusahaan dalam payung Pandu Siwi Group. Beberapa perusahaan ini menjadi salah satu perusahaan yang terdepan dalam bidangnya.
Dalam dunia comedian, kita juga banyak menemukan titik terlemah menjadi tumlpuan terkuat. Beberapa kelemahan Tukul seperti bahasa Inggris yang amburadul justru menjadi selling point. Ingat Yati yang hidungnya pesek? Ia menjadikank kelemahan itu sebagai sebuah kekuatan dan namanya pun cukup mewakili fenomena itu, Yati Pesek.
Contoh yang mengglobal adalah Buckminster Fuller penemu Kubah Geodesic. Dari royalty penemuannya, Buckminster hidupnya berkelimpahan. Padahal konon kabarnya ia menyumbangkan semua hasil royaltynya. Tetapi setiap kali uangnya disumbangkan, pundit-pundinya terisi lagi. Penemuan kubah geodesic-nya berawal ketika ia merencanakan untuk bunuh diri lantaran kehidupannya yang bangkrut. Saat ingin terjun ke Danau
Jurus Keenam :
Memancinglah di Laut
Laut memiliki kekayaan hayati luar biasa. Jenis ikan yang ada di lautanpun sudah sulit untuk menyebutkannya, apalagi jumlahnya. Memancing di laut risiko memang lebih besar, tetapi kita pasti akan bisa mendapatkan ikan, kecuali kita benar-benar sial. Memancing ikan di kolam risikonya jelas lebih kecil. Namun jenis ikan dan jumlah yang kita tangkap sudah dalam dugaan kita. Sedangkan memancing ikan di laut hasilnya sangat-sangat mungkin tidak terduga. Itu artinya, pengusaha harus menetapkan target yang tinggi. Meskipun meleset kalau memanah matahari mungkin masih bisa mendapatkan burung, demikian juga ketika menembak titik tengah sasaran tembak kalau meleset masih bisa mengenai papannya.
“Kalau saya lebih suka memancing di laut, daripada memancing di kolam. Bisa jadi kita tidak mendapat apa-apa, tetapi mungkin juga kita mendapat ikan paus,” kata Perry Tristianto Tedja, dalam satu kesempatan mengambil amsal tentang penetapan target dalam berbisnis ini.
Jurus Ketujuh :
Antrelah Paling Depan
Bagaiman pengalaman Anda antre tiket menonton pertandingan sepakbola dan konser musik? Pada saat Anda di depan tanpa bergerak pun sudah sampai loket penjualan tiket karena didesak para pengantre di belakang. Itu artinya, pengusaha haruslah menjadi pioneer. Meski tak mudah, tetapi para peretas bisnis selalu menikmati kepioniran. Istilah orang lari marathon sudah mencuri start duluan.
Lihat pengalaman Aditya J Turanta ketika memunculkan ide laundry kiloan. Gampang diprediksi, bisnis yang prospektif pastilah akan banyak pengekornya. Demikian juga ketika Benresik yang menyasar segmen mahasiswa di
Memang, kata Perry, menjadi pionir tidak gampang. Selain harus melakukan edukasi pasar, biaya promosi yang dikeluarkan cukup besar karena kita menciptakan pasar. Berbeda ketika kita berposisi sebagai pebisnis yang memasuki pasar yang sudah ada (penguntit) maka biaya yang dikeluarkan untuk berpromosi tidak terlalu besar. Namun beruntung bagi pionir, apalagi jika konsepnya sulit ditiru, maka ia sebagai penguasa tunggal dalam bisnis tersebut.
Jurus Kedelapan :
Tanpillah Beda
Betapa sulitnya kita untuk mencari perbedaan dari dua gambar yang mirip. Seringkali dari 10 perbedaan yang ada kita hanya menemukan enam sampai delapan titik. Itulah nasib produk Anda jika tidak berbeda dengan milik competitor. Dalam kodisi produk Anda mirip dengan milik competitor, bisa jadi seorankg pelanggan sebenarnya hanya “salah” membeli produk Anda karena sebenarnya ia ingin membeli produk pesaing. Masih beruntung kalau prosuk Anda inferior sehingga Anda bisa mengambil keuntungan dari kemiripan produk dengan competitor superior Anda.
Tampil beda bukan berarti hanya dalam bentuk produk, tetapi juga pemikiran dan strategi. Lihat langkah Ayung dari LJM yang ikut menanamkan investasi dalam setiap pendirian cabang dengan mitranya. Nilai investasi yang melebihi lisensi fee, di mata pembeli lisensi dinilai sebagai suatu indicator bahwa Ayung serius memberi dukungan bagi kemajuan cabang yang dildirikan bersama-sama itu. Tak aneh hanya aberselang satu bulan lisensi diluncurkan sudah ada tiga mitra yang bergabung. Bahkan, diluar Pulau Jawa ada pengusaha yang tertarik untuk mendirikan delapan cabang.
Jurus Kesembilan :
Banyaklah Beramal
Jurus Kesepuluh :
Bermesralah dengan Media Massa
TAMPIL BEDA BUKAN BERARTI HANYA DALAM BENTUK PRODUK, TETAPI JUGA PEMIKIRAN DAN STRATEGI
Kamis, 14 Februari 2008
8 KECERDASAN YANG DIMILIKI MANUSIA
8 kecerdasan yang dimiliki manusia itu, yaitu:
- Kecerdasan Linguistik (Bahasa) Kemampuan membaca, menulis dan berkomunikasi dengan kata-kata atau bahasa. Penulis, jurnalis, penyair, orator dan pelawak adalah contoh nyata orang yang memiliki kecerdasan ini. Contohnya antara lain Charles Dickens, Abraham Lincoln, T.S. Eliot, Sir Winston Churchill.
- Kecerdasan Logis Matematis Kemampuan berfikir (menalar) dan menghitung, berfikir logis dan sistematis. Ini adalah jenis-jenis keterampilan yang sangat dikembangkan pada diri insinyur, ilmuwan, ekonom, akuntan, detektif dan para anggota profesi hukum. Contohnya yang terkenal antara lain Albert Einstein, John Dewey.
- Kecerdasan Visual-Spasial Kemampuan berfikir menggunakan gambar, memvisualisasikan hasil masa depan. membayangkan berbagai hal pada mata fikiran Anda. Orang yang memiliki jenis kecerdasan ini antara lain para arsitek, seniman, pemahat, pelaut, fotografer dan perencana strategis. Kita menggunakan kecerdasan ini ketika memiliki citarasa arah, ketika kita berlayar atau menggambar. Contohnya adalah Picasso, Frank Llyod Wright, Columbus.
- Kecerdasan Musikal Kemampuan menggubah atau mencipta msuik, serta menjaga ritme. Ini merupakan bakat yang dimiliki oleh para musisi, komposer, dan perekayasa rekaman. Tetapi kebanyakan kita memiliki kecerdasan musikal dasar yang dapat dikembangkan. Bayangkan proses belajar sangat terbantu jika kita menggunakan suatu ritme atau sejenis sajak bermusik (Misalnya, "Satu ditambah satu, sama dengan dua... ")Contohnya Mozart, Leonard Bernstein, Ray Charles.
- Kecerdasan Kinestetik-Tubuh Kemampuan menggunakan tubuh kita secara terampil untuk memecahkan masalah, menciptakan produk atau mengemukakan gagasan dan emosi. Kemampuan ini jelas diperlihatkan untuk mengejar prestasi atletik, seni seperti menari dan akting, atau dalam bidang bangunan dan konstruksi. Anda dapat memasukkan keterampilan membedah dalam kategori ini, tetapi banyak orang yang secara fisik berbakat "bagus melakukan sesuatu dengan tangan mereka"-- tidak mengenal bahwa bentuk kecerdasan ini sama nilainya bagi yang lain.Contohnya Charlie Chaplin, Michael Jordan, Rudolf Nureyev, Tiger Wood.
- Kecerdasan Interpersonal Kemampuan bekerja secara efektif dengan orang lain, berhubungan dengan orang lain dan memperlihatkan empati dan pengertian, memperhatikan motivasi dan tujuan mereka. Kecerdasan jenis ini biasanya dimiliki para guru yang baik, fasilitator, penyembuh, politisi, pemuka agama, dan waralaba.Contohnya yang terkenal adalah Mahatma Gandhi, Ronald Reagan, Mother Teresa, Oprah Winfrey.
- Kecerdasan Intrapersonal Kemampuan menganalisis-diri dan merenungkan-diri- mampu merenung dalam kesunyian dan menilai prestasi seseorang, meninjau perilaku seseorang dan perasaan-perasaan terdalamnya, membuat rencana dan menyusun tujuan yang hendak dicapai, mengenal-benar diri sendiri. Kecerdasan ini biasanya dimiliki oleh para filosof, penyuluh, pembimbing, dan banyak penampil puncak dalam setiap bidang. Contohnya adalah Freud, Eleanor Roosevelt, Plato.Dan, pada 1996, Gardner memutuskan untuk menambahkan satu jenis kecerdasan kedelapan (yaitu kecerdasan naturalis), dan, kendatipun banyak pendapat yang menentang, ada godaan untuk menarnbahkan yang kesembilan, yaitu kecerdasan spiritual.
- Kecerdasan Naturalis Kemampuan mengenal flora dan fauna, melakukan pemilahan-pemilahan runtut dalam dunia kealaman, dan menggunakan kemampuan ini secara produktif misalnya untuk berburu, bertani atau melakukan penelitian biologi. Para petani, para ahli tumbuhan (botanis), konservasi, biologi, lingkungan, semuanya memperlihatkan aspek-aspek kecerdasan ini.